Nagayacoin - Sejak tahun 700 sebelum masehi (SM) emas telah digunakan sebagai mata uang, bersama dengan perak. karena dinilai berharga emas kemudian disebut sebagai logam mulia. berdasarkan mitos emas pertama kali ditambang oleh orang-orang Mesir kuno sekitar 3000 SM, ini membuktikan bahwa emas sudah dipercaya sejak ribuan tahun yang lalu hingga sekarang ini.
Dewasa ini emas mulai merambah ke dunia teknologi, sejak Blockchain ditemukan 1998 dan mulai muncul ke publik 2010 lewat mata uang Crypto bernama Bitcoin, puncaknya harga Bitcoin meroket pada tahun 2020 hingga menyentuh USD 60.000 atau setara dengan Rp 900.000, para pelaku Fintech mulai melirik teknologi Blockchain untuk mengkombinasikan dengan emas atau lebih pas disebut dengan Digitalisasi Emas atau Cryptocurrency berbasis Emas.
Diseluruh dunia saat ini ada 24 Crypto Berbasis Emas, Berdasarkan Data dari CoinMarketCap (CMC), yang sudah masuk ke Pasar Crypto dan sudah diperdagangkan di seluruh dunia ada 5 Crypto, Bagaimana dengan Nagayacoin?, Nagaya coin termasuk salah satu Crypto Berbasis Emas hanya saja belum masuk ke pasar Crypto, berikut ini Enam Crypto teratas berbasis emas di dunia termasuk Nagayacoin
Nagaya (NGY)
Nagaya (NGY) merupakan mata uang kripto hibrid pertama di dunia yang nilainya dibackup oleh emas dengan standart LBMA dan ditopang oleh proyek-proyek ril, jaringan rantai bloknya berbasis scrypt seperti Litecoin. projek besar ini dimulai oleh Yorath Yohanes Tjandra pada tahun 2018. nanti bisa diperdagangkan di bursa crytocurrency seperti mata uang kripto lainnya. Telah mendapatkan legalitas dari pemerintah Singapura dengan nomor register 201819783N dengan nama Nagaya Technologies Pte Ltd, Manajemen Nagaya pernah diundang oleh panitia DAO Consensus Dubai Summit 2021 untuk menjadi salah satu pembicara di forum Digital Economy Leaders di Uni Emirats Arab, Cadangan Emas Nagaya disimpan ditempat independen bernama The Safe House Singapore
Paxos Gold (PAXG)
Perusahaan New York State Trust menerbitkan token bernama PAXG dimana setiap token benilai emas yang disimpan di tempat penyimpanan logam mulia bernama Brink Amerika Serikat. Paxos teregulasi secara sah negara Amerika Serikat dan token PAXG memiliki cadangan modal wajib. Pax Gold berbasisi ERC-20 menggunakan blockchain Ethereum. Token PAXG sudah masuk market dan dapat diperdagangkan di seluruh dunia, dan setiap token dapat ditukarkan dengan emas batangan London Good Delivery yang terakreditasi LBMA. Token PAXG memiliki kapitalisasi pasar sekitar $32 juta.
Perth Mint Gold Token (PMGT)
Perth Mint Gold Token adalah salah satu token berbasis emas milik pemerintah Australia Barat. dengan jaminan kemurnian dan berat emas oleh pemerintah, setiap token memiliki sertifikat emas digital yang bisa ditelusuri menggunakan aplikasi GoldPass, dengan rasio 1:1 dan PMGT telah masuk market KuCoin.
Digix Global (DGX)
DigixGlobal adalah Token crypto berbasis emas yang disediakan oleh DigixGlobal Singapura, setiap 1 token DGX mewakili 1 gram emas yang disimpan di Kanada dan Singapura. Digix Global mendigitalkan emas batangan sehingga dapat dibagi, dapat ditukarkan, dan dapat ditransfer hanya menggunakan token DGX. untuk menukar token DGX ke emas fisik dikenakan biaya sebesar 1%, dan perusahaan menanggung biaya penyimpanan emas. DGX telah masuk market crypto namun volume perdagangan Token Digix Gold dibursa Crypto masih kecil di bawah $6 juta.
Tether Gold (XAUT)
Penerbit stablecoin terbesar yang didukung Dollar Amerika Serikat, Tether telah merilis token kripto XAUT berbasis emas lewat perusahaan TG Commodities Limited, setiap 1 token XAUT bernilai 1 troy ons (31.1034768 gram) emas batangan. cadangan emas Tether disimpan di Swiss, setiap pemegang token dapat melacak nomor seri batangan emas melalui situs web Tether. setiap pemegang XAUT dapat menukar token dengan emas fisik, XAUT berada di blockchain TRON dan Ethereum. Pengguna dapat melacak transaksi menggunakan website Etherscan.Saat ini, XAUT memiliki kapitalisasi pasar sekitar $50 juta. Bitfinex adalah market pertama yang melisting XAUT.
Meld Gold (MCAU)
Startup Australia Meld Gold bermitra dengan protokol blockchain Algorand dalam membuat token emas terdesentralisasi, perusahaan ini mengubah cara jual beli emas yang semula masih manual kemudian dirubah menjadi jual beli emas menggunakan platform digital. Penawaran Meld Gold sedikit berbeda. Menurut Peter August, CEO Melbourne Mint, Meld Gold ingin menggunakan teknologi blockchain tidak hanya meniru tetapi menyerupai pasar emas yang sebenarnya.
INFORMASI LEBIH LANJUT HUBUNGI